A. Tujuan Percobaan : Mengetahui suatu larutan termasuk dalam larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah atau bukan elektrolit.
B. Alat dan Bahan :
1. Alat penguji elektrolit
2. Beaker glass
3. Larutan NaCl, Alkohol, NaOH, HCl, NH3, CH3COOH, Air ledeng, Air gula
C. Cara Kerja :
1. Nyalakan alat penguji elektrolit
2. Masukkan elektrolida ke dalam masing-masing larutan satu persatu.
3. Amati ada tidak gelembung dan ada tidak nyala lampu yang dihasilkan.
D. Hasil Kerja
No | Larutan | Ada tidak gelembung | Nyala lampu | Jenis elektrolit |
1 | NaCl | banyak | terang | elektrolit kuat |
2 | Alkohol | tidak ada | tidak menyala | non-elektrolit |
3 | NaOH | banyak | terang | elektrolit kuat |
4 | HCl | banyak | terang | elektrolit kuat |
5 | NH3 | sedikit | tidak menyala | elektrolit lemah |
6 | CH3COOH | sedikit | tidak menyala | elektrolit lemah |
7 | Air ledeng | tidak ada | tidak menyala | non-elektrolit |
8 | Air gula | sedikit | tidak menyala | elektrolit lemah |
E. Kesimpulan
Larutan yang dapat menghasilkan banyak gelembung udara, dan nyala lampu yang terang, maka larutan itu termasuk dalam larutan elektrolit kuat. Larutan yang dapat menghasilkan gelembung tetapi tidak menghasilkan nyala lampu, maka larutan itu disebut larutan elektrolit lemah. Larutan yang tidak menghasilkan gelembung dan nyala lampu maka larutan tersebut bukan termasuk larutan elektrolit.
F. Dasar Teori
Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelembung gas dalam larutan. Larutan yang menunjukkan gejala-gejala tersebut pada pengujian tergolong ke dalam larutan elektrolit. Adapaun larutan yang tidak menunjukkan gejala-gejala tersebut, berarti tidak dapat menghantarkan arus listrik dan digolongkan sebagai larutan nonelektrolit.
Larutan elektrolit dibedakan menjadi 2, yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Pada larutan elektrolit kuat akan memberikan gejala berupa lampu menyala dan membentuk gelembung gas, contoh larutan ini adalah HCl, air aki, air laut, dan air kapur. Adapun larutan elektrolit lemah tidak memberikan gejala lampu menyala, namun menimbulkan gelembung gas, contoh larutan ini adalah amonia, larutan cuka dan larutan H2S. Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan nonelektrolit tidak?
Larutan elektrolit kuat terbentuk dari terlarutnya senyawa elektrolit kuat dalam pelarutan air. Senyawa elektrolit kuat dalam air dapat terurai sempurna membentuk ion positif (kation) dan ion negative (anion). Arus listrik merupakan arus electron. Pada saat dilewatkan ke dalam larutan elektrolit kuat, electron tersebut dapat dihantarkan melalui ion-ion dalam larutan, seperti dihantarkan oleh kabel. Akibatnya, lampu pada uji elektrolit akan menyala.
Bagaiman larutan elektrolit kuat atau elektrolit lemah dapat menimbulkan gejala berupa adanya gelembung gas? Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh kimiawan dan fisikawan Inggris, Michael Faraday (1791-1876), diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negative mengalami reaksi oksidasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar